[Teaser] High School Series: Memories

High School Series: Memories

[Because everyone have their own problems, secrets, and life-missions.]

.

.

Debaran itu masih ada. Rona merah muda itu masih menghias. Kenyamanan itu masih terasa.

Senyum hangat yang kini tampak di hadapannya masih sama seperti beberapa tahun lalu terakhir mereka berjumpa. Tapi rasa sakit hati yang sempat ia rasakan telah menguap entah ke mana. Sekarang, ia sudah baik-baik saja.

Ia memang tak pernah bisa memilih pada siapa hatinya memihak. Setelah sekian tahun pun, perasaan itu masih berbekas. Namun cinta baru yang terlambat disadarinya jauh lebih kuat dan bermakna. Ia takkan menjadi bodoh dan menyakiti hati orang yang kini menghiasi harinya seperti yang pernah ia lakukan bertahun-tahun lamanya.

Kakinya melangkah perlahan. Seraya menarik napas, seulas senyum ceria tanpa paksaan tersungging di wajah manisnya.

Hyung!

—The one who falling in love with his own brother.

“Aku akan bersyukur jika dia sekedar saudaraku, sungguh. Dengan begitu aku takkan merasa bersalah karena… —aku mencintainya.”

.

.

.

Rambut ikalnya tak sempat ia rapikan. Namja berstatus kekasihnya itu terlalu antusias akan reuni dadakan mereka.

Sepasang mata onyx-nya melirik yang bersangkutan, tersenyum simpul seraya menepuk pelan kepala bersurai blonde di sebelahnya. Ia tahu kekasihnya itu terharu dan rasa rindunya tak tertahankan. Rasa sakit di hatinya sama sekali tak ada ketika fakta itu menghampiri pikirannya. Sekarang, ia sudah baik-baik saja.

Ia tak perlu lagi ragu atau meratapi kisah cinta bertepuk sebelah tangan yang ia alami, karena kini, cintanya telah terbalaskan. Pemilik surai cokelat itu pun yakin kekasihnya takkan menyakiti hatinya lagi—entah untuk ke berapa kalinya. Karena ia percaya. Karena mereka saling percaya. Lagipula ia juga merindukan wajah-wajah familiar yang kini berada tak jauh dari hadapannya.

Kakinya tak melangkah, ia membiarkan sosok di sebelahnya melangkah terlebih dahulu dan berlari memeluk hyung-nya.

“Aku bahagia ketika kau bahagia.”

—The one who become a secret lover.

“Meski kau takkan menyadari perasaanku, hasilnya tetap akan sama—aku masih dan akan terus mencintaimu, Hyung.”

.

.

.

Sebagai adik, tak banyak hal yang dapat ia lakukan selain menjadi beban.

Angin berhembus, menyebabkan surai halusnya bergerak sesuai irama. Tak ada hal yang dapat membuatnya lebih bahagia dari melihat kakaknya bahagia. Ia mencintai kakaknya karena orang itu adalah kakaknya. Dan ia akan selalu berada di sisi kakaknya untuk mendukung segala pilihan yang dipilih orang yang ia sebut ‘oppa’ hingga kapan pun juga.

Karena menjadi seorang adik yang baik dan berguna adalah hal yang paling ingin ia lakukan.

—The one who trust her brother without hesitancy.

“Aku tak pernah lagi menyesali keputusan eomma dan appa sejak eomma mempertemukanku denganmu, Oppa. Terima kasih karena telah menjadi kakak yang kuimpikan.”

.

.

Lee Sungmin

Cho Kyuhyun

Kim Jongwoon

Choi Siwon

Lee Soonkyu

Kim Taeyeon

.

.

Senyum hangat tanpa sadar ia perlihatkan. Mata sipitnya menatap tak percaya.

Adiknya telah tumbuh semakin dewasa, namun tak terlihat begitu berbeda. Semuanya masih terlihat sama. Sepasang mata bulatnya, hidung mungilnya, surai blonde-nya, senyumannya… seolah mereka hanya tak bertemu selama beberapa hari, bukan tahun seperti yang terjadi. Tapi sekarang, ia sudah baik-baik saja.

Ia tak perlu memikirkan perilaku seperti apa yang harus ia tunjukkan. Suasana yang berada di sekeliling mereka telah berbeda sekarang. Tautan tangannya dengan seseorang yang setia berada di sisinya terlepas seketika di saat sang adik memberikannya pelukan hangat; dan ia tak bisa menahan diri untuk tak membalas pelukan yang amat ia rindukan.

Sepasang tangannya terangkat, memberikan pelukan yang dapat membangkitkan kenangan lama mereka.

“Aku merindukanmu.”

—The one who sacrifice all the time.

“Apa kau berpikir aku tahu apa yang ia rasakan sejak dulu dan membiarkannya bergelut melawan perasaan bersalah yang ia rasa seorang diri?”

.

.

.

Genggaman tangannya ia eratkan meski tahu namja di sisinya takkan peduli, sedangkan sepasang matanya memperhatikan dalam diam.

Setelah beberapa tahun tak bertemu, sosok-sosok yang kini ia lihat itu tak banyak berubah. Mungkin hati mereka tak selemah dulu, dan cinta yang mereka miliki berkali lipat lebih besar. Tapi ia juga sama, cintanya tumbuh hingga tak terhingga dan tak memiliki batas.

Ia tak perlu merasa bersalah karena mencintai orang yang sama dengan adik dari orang yang dicintainya. Dan meski pun hubungan mereka belum berganti dari ‘teman kecil’ menjadi ‘kekasih’—yang berartikan ia kalah satu langkah, sekarang, ia sudah baik-baik saja.

Senyum khasnya ia perlihatkan sebelum menepuk pundak sepupunya, lalu mereka tertawa bersama.

“Selamat karena cintamu telah terbalaskan.”

—The one who falling in love with his best friend.

“Aku memang akan terus berada di sisimu sampai kapan pun meski kau menolakku, tapi tolong jangan manfaatkan fakta itu dan terus mengabaikanku.”

.

.

.

Topi yang ia kenakan terlepas ketika angin berhembus kencang. Tangannya meraih topi itu kembali, lalu mengenakannya.

Ia bisa menjadi sukses seperti sekarang berkat kakaknya yang dulu selalu membela dan membantunya menggapai cita-citanya. Tak ada hal yang dapat ia lakukan untuk membalas jasa sang kakak; karena ia belum menemukan hal yang setimpal. Atau mungkin, di dunia ini tak ada yang sebanding dengan apa yang telah kakaknya berikan.

Dulu ia sering menangis karena merindukan ibunya, tapi sekarang tidak berkat orang yang sama. Kakaknya telah memberinya terlalu banyak keindahan dalam kehidupan, juga mengajarinya lebih banyak tentang berbagai hal yang belum pernah ia lakukan.

Dan entah dengan cara apa ia bisa membalasnya.

—The one who thankful to her brother.

“Aku benar-benar bahagia, Oppa! Entah bagaimana caranya aku harus berterima kasih padamu!”

.

.

.

High School Series: Memories

Because everyone have their own problems, secrets, and life-missions.

Coming Soon

.

.

.

Note: My first multi-chapter project which I’m going to publish! Sigh… wish me luck~~ I’ll start publish the chapters after I’m done with the last chapter of this fict. And if I fail (which I never hope to be happend), I’ll delete this teaser for sure TT

See you^^

9 thoughts on “[Teaser] High School Series: Memories

    1. Thank you so much, HanAiren-ssi. I’m so sorry if this fict will disappointed you later. I even have no confidence to publish this one><

  1. jangan minta maaf unt sesuatu yg blm kamu lakuin krn aku gak terima itu, coba tulis dan kasih liat trz nanti qt nilai, kkk~ ^^

    aku juga gak cukup percaya diri unt ninggalin komen di ff kamu, rasa-a gak sebanding antara komen aku dan ff yg kamu tulis. apa laen kali aku gak usah ninggalin jejak ajh ya? kkk~

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s