Baby Maybe

Ye-Min Shinhwa Broadcast

Baby Maybe

[—Awkwardness can’t only translate as awkward; it could be something more.]

.

.

“Kau mengatakannya lagi.”

Sungmin membuka matanya yang terpejam. Hanya ada ia dan Yesung di dalam mobil saat ini—member lain dan sang manajer masih melakukan sesuatu di dalam gedung. Menyadari dirinya hanya berdua dengan Yesung, seketika Sungmin merasa aneh dan ingin menghindar.

Hari ini mereka telah usai merekam Shinhwa Broadcast dengan sukses. Dan dalam acara tersebut, ia memang mengatakan hal itu, lagi. Entah untuk ke berapa kalinya. Di depan hyung-nya itu langsung, dengan wajah tanpa dosa dan bertingkah seolah-olah perkatannya memang benar apa adanya.

“Kita tidak cangung sama sekali, Sungmin-ah. Kau saja yang belum terbiasa.”

Jika kenal selama lebih dari tujuh tahun dapat dikategorikan belum terbiasa bersama, Sungmin pasti takkan percaya. Tapi mungkin perkataan Yesung ada benarnya. Ia belum terbiasa. Bukan belum terbiasa dengan keberadaan vokal utama Super Junior itu, tapi dengan—

“Hubungan kita, maksudku. Kita baru menjalaninya selama dua tahun.”

Wajahnya bersemu mendengar penuturan frontal namja di sampingnya. Mereka memang sedang berdua di dalam mobil saat ini, tapi bukan berarti Yesung bisa berkata seenaknya tentang hubungan rahasia yang mereka jalani dua tahun belakangan. Bahkan mendengar kata-kata ‘hubungan rahasia’ saja sudah menyebabkannya merasa aneh, asing, dan canggung.

Sungmin dapat merasakan Yesung bergerak mendekatinya. Ia menolak untuk melirik atau sekedar mencuri pandang. Wajahnya pasti akan berkali lipat lebih merah, sedangkan jantungnya juga terpaksa harus bekerja entah berapa kali lipat melebihi batas normal. Ia benar-benar belum terbiasa dengan segalanya.

Dengan hubungan mereka, perasaannya, atau mungkin orang yang bersangkutan.

“Ja-jangan mendekat, Hyung.”

Ia tak tahu apa yang menyebabkannya gugup dan terbata. Sungmin merutuki tindakan dan perkataannya ketika melihat seringai jahil Yesung sekilas. Ia tersentak ketika mendapati tubuhnya diangkat, lalu didudukkan di pangkuan Yesung yang memilih berkomentar, “Kau benar-benar berat sekarang.”

Pipinya menggembung kesal. Tidak seperti Yesung yang berhasil dengan dietnya, Sungmin seratus persen gagal total. Semua member tahu akan hal itu. Yang penting ia sudah berusaha mati-matian.

Sungmin dapat merasakan tangan Yesung melingkar di pinggangnya. Ia menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya yang telah berubah warna—meski dari belakang, Yesung pasti takkan bisa melihat wajahnya. Sungmin bergeming, ingin meminta untuk dilepaskan, namun tak kuasa.

“Lihat aku, Sungmin-ah.”

Kepalanya menggeleng beberapa kali. Sungmin takkan mau memperlihatkan wajahnya sekarang. Yesung pasti akan menertawainya habis-habisan. Dan Sungmin benci dipermalukan oleh hyung-nya yang satu ini. Atau lebih tepatnya, ia benci tertangkap basah sedang tersipu karena tingkah orang yang sama.

Ia dapat melihat tangan Yesung bergerak, mungkin untuk membantunya menolehkan kepala dan melihat wajah Yesung dengan jelas. Tapi Sungmin segera menahannya. Ia tak mau menatap wajah Yesung dengan keadaan seperti ini—keadaan di mana ia terlihat seperti yeoja yang digoda pacarnya sendiri.

“Sungmin-ah…”

Panggilan lembut yang menuntut itu selalu berhasil meluluhkannya. Sungmin tak pernah mengerti mengapa ia tak bisa menolak. Perlahan, ia menolehkan kepala, kemudian mendapati wajah Yesung yang hanya berjarak dua senti di depan matanya.

Sebuah senyuman tertangkap oleh indera penglihatannya saat itu juga. Sungmin memejamkan mata ketika senyuman itu hilang dikarenakan kini bibir itu menempel dengan bibirnya, memberikan rasa manis tak nyata, lalu memabukkannya ketika lidah Yesung menyapu permukaan mulutnya, dan mulai bermain dengan lincah juga lembut di saat yang bersamaan.

Begitu mendominasi dirinya, namun penuh perasaan dan menciptakan rasa nyaman tak terungkapkan oleh kata-kata.

Sungmin dapat merasakan sesuatu bergerak di dalam rongga mulutnya, hyung-nya itu melakukan french-kiss yang entah mengapa berhasil menimbulkan rasa panas dalam tubuhnya. Sedangkan tangan Yesung, perlahan mulai singgah dan menekan tengkuknya. Ia tak pernah keberatan. Ciuman Yesung tak pernah membuatnya bosan.

Tautan bibir mereka terlepas beberapa menit kemudian. Sungmin membuka mata—masih mendapati wajah Yesung di hadapannya. Sepasang mata sipit yang selalu menjadi favoritnya itu memberikan tatapan yang selalu ia sukai tanpa alasan. Untuk sesaat, ia dapat melupakan kata-kata seperti canggung, belum terbiasa, dan merona.

“Kenapa detak jantungmu kuat sekali?”

Si pemilik marga Lee menolehkan kepalanya cepat. Ia kembali dihadapi dengan berbagai macam dilema bodoh yang semakin memperbanyak persamaan di antara dirinya dan murid yeoja yang baru pertama kali jatuh cinta.

Di sisi lain, Yesung kembali mengeratkan pelukannya. Ia tak tahu dan tak ingat sejak kapan Lee Sungmin menjadi candu tersendiri baginya. Wajahnya ia sandarkan pada punggung si pemilik surai platinum blonde, menyamankan posisi sebelum bergumam, “Daripada berkata ‘aku merasa canggung dengan Yesung-hyung’, lebih baik jika kau mengatakan ‘aku mencintai Yesung-hyung’ lain kali.”

Seraya menggigit bagian bawah bibirnya, Sungmin kembali memejamkan mata ketika merasakan tangan Yesung masuk ke dalam bajunya. Kali ini apa lagi yang akan dilakukan oleh hyung-nya itu?

“Aku… membencimu, asal kau tahu.”

Tangan Yesung meraba perut Sungmin dengan maksud menggodanya. Ia menyeringai kecil mendengar jawaban namjachingu merangkap dongsaeng-nya di Super Junior itu, lalu menghembuskan napasnya di tengkuk Lee Sungmin yang mulai merasakan firasat buruk.

“Aku juga mencintaimu, Sungmin-ah.”

Fin

Credit title: Girls’ Generation/SNSD’s Fourth Album – I Got A Boy; Baby Maybe

This fict timeline: after SJ recording the first part of Shinhwa Broadcast

11 thoughts on “Baby Maybe

  1. layak-a KangMin, entah knp aku ngrasa ‘keanehan’ YeMin yg sering di ekspose media bkn sesuatu yg aneh atau canggung tp sesuatu yg lain dan manis ^^

    lagi, aku suka ff-a.. aku suka cara kamu menguraikan cerita ^^

    1. YeMin memang patut dicurigakan. Mereka sering ikut variety-show bersama, pernah berduet, saling mengenal berbelas tahun, tapi mengaku canggung satu sama lainnya ^^”
      Terima kasih HanAiren-ssi~^^

  2. Hai~ new reader ^^
    Akhirnya nemuin ff Yemin semacan barang langka di dunia per-FF-an 😀 *apasih

    Ming turutin Yesungmu itu loh bilangnya ‘Hyung saranghae’ aja kan manis ^^
    Sering-sering bikin ff fluff gini ya author-ssi, manis sekali 😉

    1. Halo, Syujuelpeu-ssi^^ semoga terhibur dengan fanfict di sini dan rajin mampir ya hihi
      YeMin memang cukup langka T^T
      Akan saya usahakan~ terima kasih telah meninggalkan komentar:)

  3. Hemm…aku yesung centric tapi lebih ke yesung uke ^^

    Yemin ? pairnya g biasa.

    tapi ffnnya daebak , good ff ^^

    Ditunggu ff lainnya ^^

    ps: Kita temenan yuk !!!
    ak akan jadi readermu asal cast ffnya yesung xi..xi
    kalau berkenan
    add me di fb Nierin
    Twitter @Nierin Cloudy

    1. Ah, kita sama! Saya juga lebih suka uke!Yesung 8D
      YeMin memang tidak biasa, melainkan luar biasa hihi
      Terima kasih banyak^^
      Dengan senang hati berteman dengan Anda:) saya tidak punya fb, tapi silakan follow @Kuroify_ jika berkenan^^

  4. Ya,pasti ada sesuatu yg lebih dibalik ‘kecanggungan’ mereka…
    YeMin memang cocok sekali dg genre fluff ^^ tp tidak dipungkiri kalo aku juga suka uke!Yesung ^^
    Aku ingin sekali berteman denganmu,chingu.. bisakah? Aku suka sekali karya2mu ^^ so awesome!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s