While Looking at the Picture

Ryeong

While Looking at the Picture

 [—I wait for you again, while looking at the picture of your forever smiling face.]

.

.

Tak ada yang spesial dari foto itu—hanya sebuah selca yang entah mengapa Ryeowook cetak dan kini terpajang pada salah satu pigura di atas meja. Benar-benar tak ada yang spesial; hanya satu dari berpuluh atau mungkin ratus foto yang sering mereka ambil bersama. Sama sekali tak ada arti tertentu di sana.

Namun itu foto terakhir yang sempat mereka ambil sebelum yang lebih tua menjalani kewajibannya.

Ryeowook masih terduduk di atas kursinya, memandangi sebuah pigura yang ia sebut tak ada artinya. Belum dua bulan. Hyung mantan roommate-nya itu belum dua bulan meninggalkannya. Tapi mengapa rasanya seperti bertahun-tahun?

Semua aktivitas Super Junior tetap berjalan seperti biasa, dan semua member sibuk dengan jadwal masing-masing tanpa mengingat masa lalu di mana mereka bisa bermain di sela jadwal yang tak begitu padat. Ryeowook mulai bertanya, apakah hanya dirinya yang merindukan itu semua?

Continue reading?

One Kiss [Chapter 3]

One Kiss

Chapter 3First Problem

[—Because I was born as me, I couldn’t know about this common kiss and this rough heart.]

.

.

Oppa, kenapa kau menggunakan syal?”

Yesung menyentuh ujung syalnya tanpa maksud tertentu, lalu tersenyum manis sebagai jawaban. Ia bingung harus menjawab apa—cuaca sangatlah cerah hari ini, dan ia tak sedang terserang flu atau pun demam. “Hanya untuk menghangatkan diri, tadi pagi udara benar-benar dingin.”

Stephanie Hwang mengangguk sebagai tanggapan. Sebagai sesama murid baru, ia dan Yesung dapat mengakrabkan diri dengan cepat. “Soal murid yang membawamu pergi kemarin, siapa dia, Oppa?” Ia bertanya ketika mereka tengah berjalan beriringan keluar dari perpustakaan sekolah. Tiffany memeluk dua kamus tebal di tangannya erat, menolak ketika Yesung menawarkan untuk membawakan.

“Ah, dia…” Yesung memberi jeda, tak tahu harus menyebut Kyuhyun sebagai apa. “—hanya sebatas kenalan, teman dari Heechul-hyung.” Tangannya bergerak menyentuh tengkuknya, entah mengapa merasa bersalah karena menyebut pemuda Cho itu sebagai sekedar kenalan meski nyatanya memang demikian.

Continue reading?

High School Series: Memories [Chapter 5]

High School Series: Memories

Track 5Secret Love [KARA’s Hara]

[I’m okay with just seeing your smile. I’ll always look at you.]

.

.

Tentu saja Cho Kyuhyun ingat semua hal yang Choi Siwon ceritakan pada dirinya.

Tentang bagaimana namja itu jatuh cinta pada Kim Jongwoon, tentang perasaannya yang dianggap candaan, tentang ia yang takkan menyerah, tentang Yesung yang tak pernah menolak keberadaannya, juga tentang ia yang akan selalu berada di sisi Yesung hingga kapan pun juga.

Kyuhyun bosan mendengarnya. Sungmin sering menceritakan tentang Yesung, dan sekarang kakak sepupunya itu juga menceritakan orang yang sama. Ia sempat berpikir apakah nantinya ia akan ikut pindah hati juga—yang mana mustahil ia lakukan.

Ia menjadi tempat di mana dua orang berbeda mencurahkan isi hati tentang satu orang yang sama.

Continue reading?

One Kiss [Chapter 2]

One Kiss

Chapter 2First Date

[—Because I was born as me, I couldn’t know about this common kiss and this rough heart.]

.

.

Kyuhyun tak pernah merasa bersalah—ia selalu benar, dan hal itu mutlak.

Jadi, ketika tubuhnya ditarik paksa oleh beberapa lelaki berseragam sekolah sama dengan Yesung, ia memilih tak memberontak dan membiarkan dirinya disudutkan di belakang bangunan sekolah yang bukan tempatnya menuntut ilmu itu. Lagipula ia takkan kalah dan takkan mengalah jika salah satu orang itu berani menciptakan luka kecil di tubuhnya.

“Apa maksud kalian?” Ia bertanya dengan aura tak bersahabat. Kyuhyun mencoba sabar ketika lima orang di hadapannya terdiam beberapa saat akibat gentar. Salah satu di antara mereka berlari ke arahnya sambil berteriak layaknya orang utan—tidak menambah kekuatan juga, sebenarnya.

Continue reading?