High School Series: Memories [Chapter 10]

High School Series: Memories

Track 10 – Now We Go To Meet [SJ’s Yesung & Sungmin]

[—You’re carefully approaching me. Carefully I’m approaching you.]

.

.

The Epilog, 6 Years Later.

Sungmin menghirup udara segar di sekitarnya seraya merentangkan kedua tangan. Ini Korea Selatan—negara kelahiran yang ia tinggalkan bertahun-tahun demi melupakan cinta pertama yang salah dan menyakitkan.

Jika dipikirkan sekarang, Sungmin merasa alasannya begitu konyol dan memalukan.

“Setidaknya kau bisa menungguku, Hyung,” protes seorang namja bersurai ikal tak terima. Sungmin tersenyum minta maaf, lalu memeluk lengan pria yang merupakan teman kecil merangkap kekasihnya itu dengan sekali gerakan. Mereka berjalan beriringan menuju pintu masuk bandara, masih dengan perasaan senang yang memenuhi diri keduanya.

Si namja ikal, Kyuhyun, dapat merasakan Sungmin berhenti melangkah sesampainya mereka di dalam gedung bandara. Ia mengalihkan pandangannya menuju pusat pandangan sang kekasih, agak terkejut mendapati orang-orang yang amat ia kenali. Seharusnya kepulangan mereka menjadi sebuah kejutan, namun kini semuanya sia-sia.

Beberapa detik mereka gunakan untuk bergeming dan bertukar pandang. Sungmin meyakinkan penglihatannya—tak jauh dari di mana ia berada, seseorang yang ia kenali sebagai kakaknya berdiri dengan senyuman, memandangnya dalam diam. Tak banyak yang berubah kecuali warna rambut sang hyung yang kini agak kemerahan. Rasanya semua masih sama saja.

Sungmin dapat merasa Kyuhyun menepuk pelan kepalanya, seolah berkata, “Sekarang sudah tidak apa-apa.” Ia memejamkan mata sesaat, lalu berlari menuju orang yang amat ia rindukan.

Hyung!

BRUK

Yesung terkejut dengan pelukan dadakan yang ia terima. Ia membalas pelukan hangat itu tak kalah erat—enam tahun bukan waktu yang sebentar baginya. Adik kecilnya telah tumbuh semakin dewasa sekarang; meski ia tak memungkiri bahwa Sungmin tak banyak berubah.

Banyak yang terjadi selama enam tahun mereka tak berjumpa. Tak ada komunikasi atau pertemuan singkat. Yesung bersyukur kini ia dapat bertemu lagi dengan Sungmin—setidaknya ketakutan yang ia bayangkan tak menjadi kenyataan.

Seperti kata Siwon, setelah ini, semuanya akan baik-baik saja.

“Aku merindukanmu.”

Di sisi lain, Siwon yang datang bersama Yesung dan Taeyeon menghampiri Kyuhyun yang berdiri di samping Sunny. Mereka semua (kecuali Sungmin dan Kyuhyun) memang berjanji akan bertemu di bandara untuk menyambut kepulangan dua orang itu. Ia menepuk pundak sang sepupu pelan, melemparkan cengiran sebelum berkata, “Selamat karena cintamu telah terbalaskan.”

Kyuhyun mencibir, melirik Sunny yang telah mengerti dan mengetahui semuanya, kini tertawa mendengar ucapan selamat bermakna sindiran dari Siwon. “Selamat juga karena masih bertepuk sebelah tangan,” balasnya dengan seringaian.

“Yesung-oppa memang keras kepala,” ucap Taeyeon, meringis serba salah melihat tatapan memelas mantan gurunya. Ia memandang Yesung dan Sungmin yang mungkin saja tengah bertukar cerita. “Tapi Oppa tahu kalau sebenarnya Yesung-oppa mencintai Oppa, bukan?”

Siwon meraih topi yang Taeyeon kenakan, melepaskan benda itu kemudian mengenakannya. “Tentu saja,” jawabnya yakin. Taeyeon protes dan berusaha mengambil kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya—bisa gawat jika ada orang yang melihat wajahnya…

Ya, Hyung! Taeyeon-ah bisa dikerumuni fans-nya! Kau mau kita terpaksa berlari-lari akibat dikejar paparazzi?” seru Kyuhyun seraya meraih topi Taeyeon dan mengembalikannya. Siwon tertawa dan meminta maaf, lalu mengajak Kyuhyun untuk mengambil sisa barang bawaan mereka.

“Di luar perkiraan, ne?” tanya Taeyeon pada sesama yeoja mungil di sisinya. Ia dapat melihat kakaknya mencubit pipi Sungmin penuh rindu, lalu kembali memeluk adik sedarahnya itu. Taeyeon tahu bagaimana rasa rindu Yesung pada Sungmin—karena di sela jadwalnya yang padat, ia pun merasa rindu teramat sangat pada Yesung yang jarang dapat ia temui.

Sunny mengedikkan bahunya. “Yah, sebenarnya tidak juga.”

Sekali lagi, Yesung melepaskan pelukannya dengan berat. Sudah lebih dari lima kali ia memeluk Sungmin, namun semua itu belum cukup untuk melepas rasa rindunya yang berlebihan. Tapi Sungmin yang sekarang memang lebih dewasa dari enam tahun lalu—waktu berpengaruh banyak.

Sungmin tersenyum manis. Pada akhirnya, ia memang mencintai Yesung—hanya saja, kini sebatas rasa cinta adik ke kakaknya dan tak lebih. Ia sudah memiliki seseorang yang akan dengan sabar berada di sisinya, dan Sungmin takkan berharap apapun lagi. Kyuhyun memang sebagian dari hidupnya sejak mereka kecil—sosok yang menerimanya apa adanya, salah satu yang selamanya takkan meninggalkannya.

Dan Yesung, selamanya adalah kakak tersayangnya.

“Aku pulang, Hyung.”

Sang hyung tersenyum hangat, mengacak helai blonde Sungmin yang kini telah dicat jet-black dengan sempurna. Mulai sekarang, tak ada lagi yang harus ia pikirkan. Sungmin telah kembali bersama Kyuhyun, sedangkan Taeyeon telah sukses dengan karirnya. Mungkin ia harus mulai mempertimbangkan perasaannya pada Siwon sebelum pemuda Choi itu memutuskan untuk meninggalkannya—mungkin saja.

“Selamat datang kembali, Dongsaeng-ah.”

Sudah seharusnya akhir yang bahagia menyambut mereka sekarang.

FIN

Seperti biasa, ending saya nggak memuaskan orz terima kasih untuk yang membaca dan meninggalkan komentar di salah satu (atau mungkin setiap) chapter fanfic multi-chap pertama Kuroify!^^

P.s: Untuk bagian WonYe, silakan tunggu side-story yang di-publish entah kapan XD

12 thoughts on “High School Series: Memories [Chapter 10]

  1. Happy end jg tp ini pndk amat yah chap terakhirnya ‘n lg kok Yesung blm trm Siwon sih walaupun dia tau dia jg cinta sm Siwon?? Kan kasian Siwonnya statusnya msh hts gt. Hehe.. Ditunggu side story WonYe nya.

  2. Akhir yang membahagiakan.. Pertemuan kembali yang begitu manis..
    WonYe nya ditunggu.. ^^

    Klo secara pribadi, chingu kurang menyukai ff ini, karena menurut chingu, ga chingu bangt yang sekarang, aku scr pribadi begitu menyukai jalan cerita ini ff..
    hehe..

  3. kependekan thor…tapi terima kasih karena happy endang…eh happy ending hehehe…yang bernama endang jangan marah ya…kilap…

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s