Speak Now: Sparks Fly

Speak Now

Track 2 Sparks Fly [WonSung/AU]

[—Cause I see sparks fly whenever you smile.]

.

.

Ini bukan akhir.

Dua senyuman terlihat jelas—entah sebagai topeng penyamar kesedihan atau mungkin mutlak kebahagiaan. Setelah beberapa jam, acara sakral itu telah selesai. Ucapan selamat, pujian, gurauan, begitu pula dengan hubungan mereka; semuanya telah usai. Secepat ini.

Tak ada yang berniat mengeluarkan suara. Keduanya berusaha menyibukkan diri memandangi butiran salju yang menari di udara, tak dapat terpesona seperti biasa.

“Hei…”

Pria yang satunya tak menyahut, mencoba untuk mengabaikan. Ia harus terbiasa mengabaikan suara itu mulai sekarang. Ia harus terbiasa hidup tanpa ditemani suara itu dan pemiliknya; meskipun ia tahu akan sulit, ia harus tetap berusaha.

Hening kembali mengisi ruang di antara mereka, memaksa keduanya untuk terjun ke dunia angan yang selamanya takkan menjadi nyata. Si lelaki yang berusaha keras untuk tak berbicara, tahu akan hal itu. Si pria yang mencoba untuk mencairkan suasana, pun tahu akan hal itu.

Mereka hanya tak tahu perpisahan akan terasa sesulit dan seberat yang kini mereka rasakan.

“Selamat, Hyung…”

Kembali tersenyum. Bukan dua patah kata itu yang ingin Yesung dengar dari mulut sosok yang berdiri di sampingnya. Bukan itu. Ia jauh lebih mencintai keheningan yang sebelumnya daripada dua patah kata yang kembali menghancurkan hati dan angannya.

Kenapa dia tak mau mengerti?

“Aku pasti akan merindukanmu…”

Yesung menggigit bagian bawah bibirnya. Hentikan, jangan katakan lagi, batinnya hingga terasa sesak karena menahan gejolak penuh rasa kecewa. Hatinya tak bisa menahan rasa sakit melebihi sekarang ini, tak bisa lagi.

“Terima kasih.”

Demi Tuhan, bukan itu yang ingin ia katakan.

Choi Siwon kembali menunjukkan senyuman manis yang menyembunyikan berjuta perih. Ia tahu—entah bagaimana caranya, ia tahu bahwa Yesung akan berkata begitu. Dan lagi, entah bagaimana caranya, ia tahu bahwa apa yang ingin hyung-nya katakan bukanlah apa yang dapat terdengar oleh telinganya. Selalu seperti itu.

Ia tahu. Siwon tahu segala hal tentang Yesung karena namja itu merupakan dunianya. Dunia yang takkan pernah digapai olehnya meski telah berusaha sedemikian rupa, hingga kapan pun juga.

“Jadi, ini yang terakhir?”

Dengan susah payah Yesung menahan air mata yang mulai memenuhi matanya. Ia mengangguk sekali, dua kali, hingga akhirnya menunduk dalam diam. Semuanya terasa begitu cepat setelah berlalu, dan ia tak pernah menyukai fakta bahwa waktu tak pernah berpihak padanya.

“Dia sangat beruntung, Hyung…”

Bisikan halus itu kembali memasuki indra pendengarannya. Yesung tahu apa yang akan Siwon katakan selanjutnya—ia tak ingin mendengarnya. Kenyataan sudah cukup keras menamparnya, tak perlu ditambahkan dengan kalimat-kalimat penuh lara.

“Ia tak bersamamu seperti aku yang selalu bersamamu, tapi dia bisa memilikimu hari ini, hingga akhir nanti.”

Dan aku pun tak bisa memilikimu meski selalu bersamamu.

Frekuensi butiran salju yang turun semakin meningkat bersamaan dengan bertambah dinginnya angin malam. Siwon memejamkan mata, menghela napas dan kembali tersenyum; entah bagaimana caranya. Ia tahu tersenyum bukanlah jalan keluar—ia hanya berlatih agar tak lupa bagaimana cara untuk tersenyum di kemudian hari nanti, tanpa Yesung di sisinya.

Karena namja itu adalah alasan terbaiknya untuk tersenyum.

Di sisi lain, Yesung menoleh, menatap sendu, berharap dapat melihat percikan-percikan tak nyata yang selalu menghampiri Siwon ketika pemuda tersebut menarik kedua sudut bibir, tersenyum manis menenangkan hati. Ia tak menemukannya di mana pun—meski di hadapannya Siwon terus tersenyum, percikan itu tak lagi muncul.

Mulutnya terbuka, mencoba untuk mengeluarkan suara; berkata apa saja, berusaha agar Siwon mengerti isi hatinya. Sejenak lupa bahwa walau lelaki itu mengerti, mereka tetap tak bisa berbuat apa-apa. Inilah akhir tak terelakkan dari kisah mereka, hanya sampai titik ini; takkan pernah berubah.

“Terima kasih.” Kembali kata-kata itu terucap tanpa dapat dicegah. “Untuk segalanya.”

Tersenyum lagi. Siwon memeluk Yesung dengan sekali gerakan, lalu melepaskannya sedetik kemudian; ia tak boleh meninggalkan hatinya di sini, cukup meninggalkan perasaannya saja.

“Aku mencintaimu.”

Tak ada keterangan ‘akan’ atau ‘selalu’ karena kini segalanya terasa tak pasti dan tak berarti. Siwon melangkah keluar dari balkon gedung yang ia tempati bersama seseorang yang sempat mengisi hatinya, meninggalkan seluruh kenangan mereka di sana.

Dengan jarak yang tak lagi dekat, ia masih dapat mendengar sebuah bisikan lirih, menyayat hati berkali-kali, seolah menahan dan berusaha menggagalkan niatnya untuk pergi.

“Aku juga. Selalu.”

FIN

Credit title: Taylor Swift’s Third Album – Speak Now; Speak Now & Sparks Fly

Saya tau ini lack of feel (apalagi Sparks Fly bukan lagu dengan tema suram seperti ini lol). Saat ini, menulis masih terasa asing bagi saya—sudah berapa bulan berlalu tanpa tanda-tanda kehidupan di akun wordpress ini? 8 bulan? 9 bulan?

Oh, dan ya, halo! Senang bisa mengerjakan hobi-tak-bisa-disebut-hobi ini lagi!<3

Mari berpeluk rindu melalui comment, jika berminat^^

3 thoughts on “Speak Now: Sparks Fly

  1. yewon TT

    ” Dan aku pun tak bisa memilikimu meski selalu
    bersamamu. ”
    suka bngt tuch kalimat..

    akhirnya shinki kembali menetaskan ff lagi!!
    beneran kangen sm ff” shinki..

    dan beneran ditunggu ff lainnya ^^

  2. So glad karna sekarang Author telah menyelesaikan masa hiatusnya ^^ kkk~
    Wordpress ini sepi krna tuan rumahnya ga ada. Tp skrg kan Author sudah comeback….

    Sebelumnya aku pikir ini akan jd fict romance buat project birthday-nya Yesungie,tp trnyata bukan…
    Semoga Author-nim makin semangat buat nulis lagi,dan fanfic2 keren lainnya masih ditungggu ^^

  3. ini mirip bnget sama kisah nyata Akuuu 😥
    Siwonnie, kita berada di posisi yg sama 😥 #peluksiwon

    ahh.. ffnya bikin nangis..
    kereeenn

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s