As If

Kereta terakhir berangkat tepat setengah jam lalu. Yesung seharusnya tak perlu merepotkan diri mengunjungi stasiun, namun dengan anggapan bisa saja kereta yang seharusnya ia naiki memiliki kendala di tengah jalan sehingga terlambat beroperasi—mustahil mengingat betapa sempurna dan tepat waktunya kereta didesain di negara ini—ia memilih untuk bertaruh.

Stasiun sangatlah sepi mengingat jam yang penunjukkan pukul setengah satu dini hari. Tidak ada penumpang yang berdiri di sepanjang peron, para petugas telah pulang untuk beristirahat, dan kemungkinan besar satpam berjaga memilih untuk tidur di dalam pos mereka. Yesung bukan merasa takut, namun ia merasa putus asa. Menaiki taksi tak pernah menjadi hal favoritnya.

Continue reading?

Found You

Soulmate AU Series: Part 1

Found You

.

.

Selama 21 tahun hidupnya, Cho Kyuhyun hanya dapat melihat dua warna: putih dan hitam.

Ia tak pernah mengeluh meski kadang merutuki nasibnya yang dilahirkan sebagai manusia dengan sepasang mata berpenglihatan monokrom hingga bertemu dengan soulmate-nya (masih jauh lebih baik daripada sepupunya yang ditakdirkan dapat mengetahui isi pikiran soulmate-nya dan begitu pula sebaliknya, sial, mana sudi Kyuhyun jika isi pikirannya dapat dibaca), karena well, setelah lulus nanti, siapa yang mau mempekerjakan seseorang yang buta warna?

Ada, tentu saja ada. Tapi masalahnya, Kyuhyun penasaran setengah mati dengan apa yang teman-temannya katakan tentang merah, hijau, kuning, dan sebagainya—ia iri bukan kepalang.

Continue reading?

Speak Now: Mean

Speak Now

Track 6Mean [KyuSung/Canon]

[—All you gotta be is mean.]

.

.

Segalanya berubah begitu cepat tatkala Cho Kyuhyun bergabung dengan Super Junior, menggeser posisi Sungmin yang mana salah satu dari tiga penyanyi utama, juga merebut gelar maknae Ryeowook yang selalu dibanggakan mantan pemiliknya.

Yesung bukanlah member terkenal dengan banyak fans pada awalnya, namun ia tahu ia berada di posisi teraman berkat suaranya yang dipuji semua orang. Di saat member lain dipaksa menambah jadwal latihan, Yesung cukup menyandarkan punggung di sofa sambil menunggu latihan usai agar mereka bisa kembali ke dorm bersama (yang mana jarang ia lakukan, tentu saja ia lebih memilih untuk ikut berlatih bersama). Ia tak perlu mengejar apapun berkat bakat alaminya di bidang vokal—bahkan untuk hal dance, ia tak terlalu payah hingga harus mendapat latihan intensif seperti Ryeowook.

Zona aman Yesung mulai terancam ketika Cho Kyuhyun datang, menjadikan posisi miliknya menghadapi masalah-masalah kecil berujung malapetaka.

Continue reading?

Speak Now: Back to December

Speak Now

Track 3Back to December [KyuMin/AU]

[—You gave me all your love, and all I gave you was goodbye.]

.

.
Cho Kyuhyun membiarkan sayap hitamnya mengembang, memperlihatkan helai hitam angkuh yang seolah menentang alam. Di atas sebuah gedung konstruksi yang bertahun-tahun tak jua selesai dibangun, ia berdiri tegak. Sepasang mata onyx-nya memandangi seluruh sudut kota yang dipenuhi manusia dengan berbagai aktivitas. Identiknya malam dengan gelap pun perlahan hilang—gemerlap lampu menggantikan matahari dengan mudahnya.

Kecelakaan lalu lintas yang menjadi kerumunan dan penyebab kemacatan tak luput dari penglihatannya. Dengan satu lompatan, Kyuhyun mendarat di atas tanah tanpa adanya hambatan. Pukul delapan lewat lima belas. Ia mengulurkan tangan, meraih sabit yang seketika berada tepat di depan tangannya. Di hadapannya, tampak jiwa tak kasat mata yang berdiri di dekat sebuah raga nyaris tak bernyawa—Kyuhyun tak mau ambil pusing meladeni pertanyaan sang jiwa yang panik dan tampak shock berat.

“To-tolong aku! Siapa pun yang dapat melihatku!” seru calon targetnya dengan suara gemetar yang kentara. “Ka-kau! Siapa kau? Apa yang akan kau lakukan padaku?”

Continue reading?