Pertama kali Donghae bertemu dengan sosok itu, ia tak tengah memegang kendali atas tubuhnya.
Atau, ya, ia masih memegang kendali atas tubuhnnya, namun kesadarannya melayang-layang. Donghae bahkan tak ingat apa yang ia lakukan, mereka lakukan, ataupun bagaimana ia berakhir berada di sebuah kamar hotel tak jauh dari klub malam favoritnya. Kepalanya terasa sakit luar biasa, bau khas seks memenuhi indra penciumannya. Ketika sepasang matanya cukup fokus untuk bekerja, ia mendapati beberapa potong pakaian bergelimpangan di atas lantai kamar.
Ia tak ingat apapun yang terjadi malam itu—memorinya menemukan titik buntu. Donghae yakin ia pasti mengunjungi klub langganan beberapa blok dari apartemennya kemarin malam, menegak beberapa gelas (atau botol) alkohol, lalu mungkin melakukan hal bodoh seperti menggoda seseorang dan mengajaknya menghabiskan malam bersama. Meski tak biasa melakukan hal demikian ketika dalam kondisi sadar, pengaruh alkohol memang sering membuatnya kelewatan batas.