One of These Magical Days – Drabble #3

Kim Ryeowook berdiri di depan pintu masuk asramanya, lalu melirik pintu dan sosok di sebelahnya bergantian. Merlin, tolong lindungi aku, batinnya menjerit putus asa. Ia benar-benar tidak ingin melakukan ini.

“Kau tahu apa yang akan kulakukan adalah tindakan kriminal, bukan?”

“Jangan berlebihan,” lelaki bersurai blond di sisinya tampak tak acuh. “Hanya karena basement Hufflepuff tidak pernah dimasuki oleh murid asrama lain selama setidaknya seribu tahun belakangan, bukan berarti apa yang kau lakukan adalah tindakan kriminal.”

Continue reading?

Speak Now: Dear John

Hae-Wook

Speak Now

Track 5Dear John [HaeWook/AU]

[—I see it all now that you’re gone.]

.

.

Memaafkan, lalu kesalahan berulang kembali. Kim Ryeowook cukup lelah, seharusnya ia tahu ini akan terjadi lagi dan lagi. Kata maaf yang terdengar penuh dengan penyesalan itu selalu mampu menipunya berkali-kali.

“Iya, tidak apa-apa, Hyung,” ucapnya pelan, tampak berpikir dengan keputusannya yang ia sadari bodoh dan berlandaskan pengampunan tak masuk akal—ini sudah ke-entah-berapa-kalinya. Dadanya terasa sakit, yang mana awalnya ia pikir ia akan terbiasa. Tapi ternyata tidak.

Sosok di hadapannya menampakkan senyum dewasa penuh kelegaan yang terlihat tulus, terlalu tulus hingga Ryeowook tak habis pikir di mana orang ini belajar sandiwara yang dimanfaatkan khusus untuk mengelabuhinya terus-menerus. Ia dapat merasakan tubuhnya ditarik pelan ke dalam pelukan yang tak sehangat awal hubungan mereka, kata cinta yang diucapkan seolah formalitas. Ryeowook dapat merasakan rambutnya dihelus penuh kasih sayang, atau mungkin rasa kasihan? Ia tak lagi dapat menebak.

Continue reading?

What Is Love

Won-Ye 4

What Is Love

Fairy.siwoonie’s Request: A cute WonYe fanfiction

[—Tell me, if this is love.]

.

.

Choi Siwon selalu bertanya-tanya—kapan ia akan benar-benar jatuh cinta?

Ia bukanlah seorang anak remaja yang tanpa berpikir panjang akan menjalin hubungan dengan siapa saja, juga bukanlah lelaki di umur labil yang mudah terpesona ketika melihat paras gadis di atas rata-rata. Siwon tahu ia telah berada pada umur di mana ia harus serius dengan hubungan asmaranya; bukan menjadikan wanita sekedar sebagai pengisi waktu luang.

Tapi setelah bertahun-tahun sibuk dengan popularitas yang membayanginya, membintangi drama dan bernyanyi bersama para member Super Junior tercinta, ia tak pernah lagi merasakan kupu-kupu berterbangan dalam perutnya—juga degup kencang jantung akibat gugup dan excited berlebihan.

Continue reading?

Can It Be Love?

Won-Ye 2

Yesung’s Birthday Project: The Fourth Entry

Can It Be Love?

[—Karena cinta tak selalu datang di awal kisah.]

.

.

Hyung, apa kau tidak bosan?”

Choi Siwon memandang salah satu hyung-nya penuh arti, sedangkan sang hyung hanya memandang langit-langit kamar, mengabaikan pertanyaan sang visual grup yang tidak to the point. “Aku bukan orang pintar. Kenapa tidak langsung ke intinya saja?” aku Yesung disambut oleh kekehan Siwon.

“Bertingkah konyol di depan kamera, lalu menjadi orang irit bicara cenderung dingin di hadapan member grup sendiri,” ujar Siwon pelan, bagaimanapun juga tetap berusaha menghormati hyung-nya. “Kau semakin mirip Jungsoo-hyung.”

“Dan kau semakin mirip Kyuhyun,” ketus Kim Jongwoon—si pemilik stage-name Yesung. Siwon mengernyit tak mengerti. “Terlalu banyak berkomentar,” tambah Yesung menjawab pertanyaan yang bahkan belum Siwon lontarkan.

Continue reading?