Awalnya, Namjoon benar-benar tidak menyadarinya.
Terdapat beberapa hal tentang Kim Seokjin yang akan selalu Namjoon tanam dalam ingatannya, bukan karena ia melakukannya secara sadar, namun lebih ke arah menghafalnya karena terlalu sering memperhatikan; seperti bagaimana lelaki itu alergi terhadap bawang namun masa bodoh dengan rasa gatal yang menyerang, atau bagaimana terlepas dari sifat tidak enakan yang sulit untuk diabaikan, Seokjin tidak pernah takut menyuarakan pendapat tentang hal-hal yang tak ia suka.
Namjoon juga tidak akan melupakan fakta bahwa dari sedikit hal yang dapat menyinggung Seokjin (“Hidup sudah cukup rumit tanpa kau harus bersikap sensitif,” ucap Seokjin suatu hari ketika ia bertanya mengapa lelaki itu tidak menanggapi sindiran salah satu teman sekelas mereka), penyakit hanahaki adalah salah satu pembahasan yang dapat membuat ekspresinya berubah drastis. Senyum manis di wajahnya akan memudar kurang dari tiga detik, diikuti gestur tak nyaman seolah ingin secepatnya menjauh pergi.
Continue reading “Pink Aster”