Pink Aster

Awalnya, Namjoon benar-benar tidak menyadarinya.

Terdapat beberapa hal tentang Kim Seokjin yang akan selalu Namjoon tanam dalam ingatannya, bukan karena ia melakukannya secara sadar, namun lebih ke arah menghafalnya karena terlalu sering memperhatikan; seperti bagaimana lelaki itu alergi terhadap bawang namun masa bodoh dengan rasa gatal yang menyerang, atau bagaimana terlepas dari sifat tidak enakan yang sulit untuk diabaikan, Seokjin tidak pernah takut menyuarakan pendapat tentang hal-hal yang tak ia suka.

Namjoon juga tidak akan melupakan fakta bahwa dari sedikit hal yang dapat menyinggung Seokjin (“Hidup sudah cukup rumit tanpa kau harus bersikap sensitif,” ucap Seokjin suatu hari ketika ia bertanya mengapa lelaki itu tidak menanggapi sindiran salah satu teman sekelas mereka), penyakit hanahaki adalah salah satu pembahasan yang dapat membuat ekspresinya berubah drastis. Senyum manis di wajahnya akan memudar kurang dari tiga detik, diikuti gestur tak nyaman seolah ingin secepatnya menjauh pergi.

Continue reading “Pink Aster”

Get Used To It

NamJin

Namjoon terbiasa memperhatikan Seokjin.

Tawa, tangis, amarah, kekhawatiran, kekecewaan; semua ekspresi dan rasa itu dapat ia temukan dalam kesehariannya bersama para member Bangtan. Dalam kasus ini, Seokjin adalah sebuah kertas transparan—namja itu mungkin adalah sosok tertua di antara mereka, tapi tak ada yang lebih mudah dibaca selain Seokjin di antara member lainnya. Entah karena sang hyung tak berusaha menyembunyikan, atau Namjoon yang terlalu sering memperhatikan hingga ia dapat membaca Seokjin layaknya buku yang terbuka lebar.

Tapi Jungkook menyetujui pendapatnya. Maknae itu memang tak pernah mengatakannya secara gamblang, Namjoon yang menyimpulkannya ketika suatu hari mereka tengah menghabiskan waktu berkaraoke bersama, menggila dan tertawa layaknya tak memiliki beban. Seokjin menyanyi dengan riang, Hoseok merangkulnya sambil melontarkan tawa khas yang ia hafal luar kepala bagaimana bunyinya. Namun meski suasana tak menunjukkan adanya keanehan, Namjoon dapat merasakan ada yang salah.

Continue reading?