One Kiss [Chapter 2]

One Kiss

Chapter 2First Date

[—Because I was born as me, I couldn’t know about this common kiss and this rough heart.]

.

.

Kyuhyun tak pernah merasa bersalah—ia selalu benar, dan hal itu mutlak.

Jadi, ketika tubuhnya ditarik paksa oleh beberapa lelaki berseragam sekolah sama dengan Yesung, ia memilih tak memberontak dan membiarkan dirinya disudutkan di belakang bangunan sekolah yang bukan tempatnya menuntut ilmu itu. Lagipula ia takkan kalah dan takkan mengalah jika salah satu orang itu berani menciptakan luka kecil di tubuhnya.

“Apa maksud kalian?” Ia bertanya dengan aura tak bersahabat. Kyuhyun mencoba sabar ketika lima orang di hadapannya terdiam beberapa saat akibat gentar. Salah satu di antara mereka berlari ke arahnya sambil berteriak layaknya orang utan—tidak menambah kekuatan juga, sebenarnya.

Dengan sekali gerakan, Kyuhyun menendang perut pemuda tambun itu tanpa belas kasihan.

“Ini peringatanku yang terakhir,” desisnya tajam. Kyuhyun tersentak ketika melihat Yesung tengah berbincang dengan seseorang melalui sudut matanya. “Lima detik kalian tak menghilang dari hadapanku, kupastikan rumah sakit akan menanti kalian.”

Dan sesuai dugaan—empat sisanya kabur meninggalkan teman mereka yang terkapar tak berdaya.

Kyuhyun mendengus tak habis pikir. Apa gunanya orang-orang itu membawanya ke sini jika berakhir berlari terbirit-birit? Kakinya melangkah menuju pintu gerbang, mengabaikan tatapan heran murid sekolah ini akibat keberadaan dirinya. Sepasang matanya memandang Yesung dan lawan bicaranya yang tengah berbincang akrab.

“Yesung-ah,” sapanya dengan senyum singkat—entah halusinasi atau memang nyata, sepertinya ada seorang yeoja yang pingsan akibat karismanya. Kyuhyun mengabaikan Yesung yang membulatkan mata tak percaya. Ia memilih untuk merangkul pemuda itu dan menuntunnya menjauh tanpa meninggalkan sepatah kata apapun pada lawan bicara si namja Kim di gerbang sana.

Ia tak tahu mengapa, tapi Kyuhyun merasa kesal karena Yesung bisa tertawa dan tersenyum manis di hadapan sosok itu, bukan di hadapan dirinya. Kyuhyun terus melangkah masuk ke dalam ruang lingkup sekolahnya, menuju lapangan parkir dan membukakan pintu tepat di sebelah kursi pengemudi.

“Masuk,” titahnya tanpa dapat dibantah. Yesung memejamkan matanya erat, ingin protes dan berkata bahwa jam pelajaran belum usai dan dia masih harus melanjutkan sekolah. Tapi nada bicara Kyuhyun terdengar semenyeramkan ekspresi datarnya, dan Yesung tak mau mencari masalah.

Dengan sangat terpaksa, ia masuk ke dalam mobil bercat merah itu dalam diam.

Yesung belum melupakan insiden kemarin, atau yang kemarinnya lagi. Dua pertemuannya dengan Kyuhyun selalu berakhir tak menyenangkan dan tak terduga. Namun kenapa namja Cho itu masih terus mendekatinya? Dan juga, bukankah Kyuhyun telah mengambil kembali ciumannya?

“Pasang sabuk pengamanmu.” Kyuhyun melirik Yesung yang bergeming, hingga akhirnya berinisiatif menarik sabuk pengaman Yesung dan memasangkannya dengan benar. Ia tak tahu apa yang kini sedang ia lakukan, atau ke mana tujuannya sekarang. Kyuhyun hanya merasa ia ingin bersama Yesung lebih lama, mengenal adik Heechul itu lebih banyak.

“Go-gomawo,” ucap si pemilik surai marun gugup. Yesung dapat mencium aroma mint dari tubuh Kyuhyun ketika lelaki itu mencondongkan tubuhnya untuk menarik sabuk pengaman—dan di luar perkiraan, aroma itu cukup menenangkan.

Kyuhyun tersenyum tanpa sadar. Ternyata mendengar ucapan terima kasih dari Yesung dapat membuatnya merasa sesenang yang kini ia rasakan. Tangannya memutar kunci mobil dan menyalakan mesin, lalu mulai menjalankan alat transportasi itu meninggalkan sekolah meski terkena peringatan dari petugas keamanan.

“Kyuhyun-ssi, kau mau membawaku ke mana?”

Masih dengan konsentrasi penuh demi menghindari hal yang harus dihindari, Kyuhyun bergumam ambigu. “Aku tak tahu.” Kakinya menginjak rem perlahan ketika lampu lalu lintas menunjukkan warna merah. “Apakah ada tempat yang ingin kau kunjungi?”

Aku ingin kembali ke sekolah, batin Yesung seraya meringis. Bisa saja mood Kyuhyun yang telah membaik kembali menjadi buruk jika ia menjawab dengan jawaban semacam itu. Kepalanya menggeleng pelan—sebenarnya banyak tempat yang ingin ia kunjungi, namun bukan dengan cara mengorbankan jam sekolah seperti ini.

“Bagaimana dengan menonton?” usul Kyuhyun seraya membelokkan kemudi di pertigaan jalan. Tak mendengar protes atau apapun, ia menganggap usulnya diterima dengan suka cita. Kyuhyun mengira ia dan Yesung akan kembali ditemani kecanggungan seperti hari-hari sebelumnya, namun ternyata tidak; atau belum.

Setelah memarkirkan mobil dengan cekatan, Kyuhyun turun disusul oleh Yesung yang mengikuti penuh keraguan. Ia menarik pelan tangan Yesung, secara tak langsung memerintahkan untuk berjalan di sisinya, bukan di belakangnya.

Yesung tak pernah suka keramaian—ia cinta ketenangan, keheningan, dan teman-teman sebangsanya. Tapi kini, seorang pemuda yang baru ia kenal (namun dua kali mencuri ciumannya), memaksanya untuk membolos dan bergabung dengan keramaian yang menurutnya sangat menyebalkan.

“Pilih saja film yang ingin kau tonton,” ucap Kyuhyun sesampainya mereka di bioskop. Yesung melirik beberapa film yang tersedia, namun karena menonton (kartun) memang hobinya, sebagian besar dari film-film tergolong baru yang kebanyakan adalah animasi itu telah ia hafal luar kepala.

Seraya melirik Kyuhyun ragu, Yesung bertanya, “Yang mana saja?”

Kyuhyun mengangguk tanpa berpikir panjang—berakhir menyesal ketika Yesung menunjuk sebuah kartun disney dengan karakter game sebagai tokoh utama. Tapi Kyuhyun mengalah ketika Yesung menunjukkan sebuah cengiran antusias, mengantre dan memesankan tiket juga camilan untuk mereka.

“Tidak perlu diganti,” ujar Kyuhyun ketika mereka telah duduk di bangku bioskop dan Yesung hendak mengeluarkan dompetnya. Ia melemparkan tatapan tajam yang menyebabkan Yesung ciut, lalu menyodorkan popcorn karamel di tangannya.

Kemudian film dimulai, dan Kyuhyun merasa bahwa mungkin tidur jauh lebih baik.

Ia menoleh dan mendapati Yesung tengah fokus pada layar—sesekali tersenyum dan tertawa, ikut terharu ketika konflik muncul, atau mendesah kecewa di saat sang tokoh jatuh atau terluka. Kyuhyun tersenyum entah untuk ke berapa kalinya, mendapati bahwa memperhatikan Yesung jauh lebih menarik daripada memperhatikan film di depan sana.

Mungkin ini yang orang-orang sebut dengan kencan; jalan berdua, menonton bioskop sambil menikmati popcorn, dan merasa lebih spesial karena hanya ada kau dan seseorang yang kau harapkan.

Kencan dadakan ini terasa menyenangkan bagi Kyuhyun—ia tak perlu bersorak demi menunjukkan rasa senang yang ia rasa, senyuman sudah cukup. Bukan karena film kartun, hanya berdua, atau apapun, melainkan karena di sisinya ada Yesung; orang pertama yang berhasil membuatnya menciptakan ruang tambahan khusus dalam pikiran dan juga—mungkin—hatinya.

Kenapa tidak sejak dulu saja Yesung kembali ke Korea?

“Yesung-ah.”

Si pemilik marga Kim menolehkan kepala, tak sempat melihat apapun karena setelahnya Kyuhyun langsung menyambutnya dengan sebuah kecupan singkat. Meski tersamarkan oleh gelapnya ruangan, wajahnya memerah dalam sekejap.

“Ke-kenapa?”

Yesung tak pernah mendapatkan jawabannya—karena Kyuhyun kembali membungkamnya dengan kecupan lain yang lebih dalam. Ia dapat merasakan lidah Kyuhyun menyapu bibirnya, lalu berakhir masuk ke dalam rongga mulutnya dan melakukan entah apa di dalam sana. Yesung tak tahu, tak mau tahu, terlalu malu untuk tahu.

Rasa manis popcorn dapat Kyuhyun rasakan dengan jelas. Ia tak mengerti mengapa kini bibir Yesung seolah menjadi candu baginya—adiktif, membuatnya ingin terus melakukannya lagi dan lagi. Lagipula pemuda lebih kecil darinya itu tak menolak, kenapa ia harus menyiakan kesempatan?

Jongwoon mendorong pelan tubuh Kyuhyun ketika merasa pasokan oksigennya telah habis. Ia tak dapat membayangkan semerah apa wajahnya saat ini. Yesung selalu hidup di dalam rumah, menghindari keramaian, tak tahu banyak tentang dunia luar—sekarang, setelah ia memutuskan untuk keluar, ia malah dihadapkan seseorang yang merepotkan seperti namja Cho yang dengan sukses empat kali merebut ciumannya sejak hari pertama jumpa.

“I-ingatkan aku untuk menolak jika kau melakukannya lagi, Kyuhyun-ssi,” ucap Yesung susah payah. Namun Kyuhyun tak merespon, memilih untuk menarik Yesung agar bersandar di dadanya. Tentu saja ia benar-benar takkan mengingatkan Yesung untuk menolak.

#

Hujan deras mengguyur Seoul bersamaan dengan mobil Kyuhyun yang meluncur menjauhi gedung bioskop. Awan terlihat gelap bagai malam telah datang, sedangkan rintik hujan jatuh tanpa dapat diperkirakan jumlahnya. Cuaca ini benar-benar di luar perkiraan.

Kyuhyun memutuskan untuk menepikan mobilnya di pinggir jalan—mengikuti jejak kebanyakan mobil lainnya. Derasnya hujan menyebabkan jalanan tak dapat terlihat dengan jelas, meninggikan risiko dalam membawa kendaraan. Dan ia tak mau Heechul mengamuk karena melibatkan Yesung dalam bahaya.

“Hubungi Heechul-hyung, bilang kau sedang bersamaku sekarang.” Kyuhyun mematikan mesin mobil dan melepaskan sabuk pengamanan, merasa bahwa hujan takkan berhenti dalam waktu dekat. Melalui ekor matanya, ia dapat melihat Yesung melakukan apa yang ia perintahkan.

Yesung memandang kaca mobil yang dipenuhi oleh air hujan. Ia tak terlalu menyukai hujan, sebenarnya; terutama petir yang menyambar dan dinginnya temperatur udara. Keheningan aneh di antara dirinya dan Kyuhyun juga memperburuk suasana—Yesung lupa sejak awal ia bertemu dengan Kyuhyun, segalanya memang sudah terlanjur seburuk kelihatannya.

Jari tangannya menyentuh permukaan bibirnya, kembali teringat akan apa yang Kyuhyun lakukan beberapa waktu sebelumnya. Semuanya masih terasa begitu mengejutkan dan tak terduga. Yesung bahkan masih ingat bagaimana ia berbincang dengan temannya di gerbang sekolah sebelum Kyuhyun membawanya pergi dan berakhir terjebak hujan seperti sekarang.

Mencoba mengalah, ia menoleh dan mendapati Kyuhyun tengah melamun dengan kemudi sebagai tumpuan tangan dan kepalanya. “Kyuhyun-ssi?”

“Hm?” respon Kyuhyun tak acuh. “Kenapa? Kau kedinginan?” Ia bertanya tanpa melirik Yesung yang memiringkan kepala bingung—wajar saja jika dia kedinginan, tapi bukan itu yang menjadi masalah sekarang. Kyuhyun adalah biang yang menyebabkannya terjebak di sini, kenapa tak bisa bersikap manis sedikit?

“Bukan itu maksudku—“

“Pindahlah ke belakang.”

Menjadi seorang adik membuat Yesung memiliki pribadi yang penurut dan enggan membantah. Ia melepaskan sabuk pengaman, lalu melompat ke kursi belakang tanpa banyak bertanya. Di luar perkiraan, Kyuhyun menyusulnya melakukan hal yang sama.

Ia dapat melihat Kyuhyun melebarkan kedua kakinya, lalu menepuk celah kursi yang tercipta di sana. “Duduk di sini,” perintahnya tenang namun mengintimidasi. Yesung menunduk—menyembunyikan rona merah muda yang kini menghiasi wajahnya. Heechul saja tak pernah memangkunya lagi, tapi kenapa Kyuhyun…?

Merasa aura Kyuhyun berubah semakin menyeramkan, perlahan Yesung mendudukkan dirinya di antara kedua kaki Kyuhyun—memunggungi pemuda itu dan bersyukur karena dengan begitu wajahnya takkan terlihat jelas.

Yesung dapat merasakan kedua tangan Kyuhyun melingkar di tubuhnya, memeluknya dari belakang dengan kepala bersandar di punggungnya. Tubuhnya menegang diperlakukan seperti itu oleh seseorang tak terlalu dikenal, dan sesama lelaki normal. Ia benar-benar tak tahu harus berbuat apa.

“Kyuhyun-ssi, bolehkah aku bertanya sesuatu?” Dapat ia rasakan Kyuhyun mengangguk sebagai tanggapan. Yesung menggigit bibirnya ragu sebelum akhirnya kembali mengeluarkan suara. “Kenapa kau memperlakukanku seperti ini?”

Entah jawaban apa yang pantas ia ucapkan. Kyuhyun kini menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Yesung, menghirup aroma vanilla yang menguar dari sana—tanpa sadar menyebabkan Yesung semakin menguatkan gigitan pada bibirnya.

“Aku tak tahu,” aku Kyuhyun dengan bisikan. Ia mengecup permukaan leher Yesung dalam. “Aku tertarik padamu, dan kurasa aku menyukaimu.”

Yesung tak tahu apa arti kata suka yang ditujukan manusia pada sesamanya. Heechul bilang, akibat rasa suka itulah seseorang bisa menjadi teman atau kekasih. Kalau begitu, apakah itu berarti Kyuhyun hanya sekedar ingin menjadi temannya? Tapi apakah berciuman memang dilakukan pada seorang teman? Atau ciuman adalah bentuk dari suka? Lalu kenapa Heechul tak pernah menciumnya? Apakah kakaknya itu tak menyukainya?

Seketika benaknya penuh dengan pertanyaan-pertanyaan tanpa jawaban.

Perilaku Kyuhyun padanya terasa begitu berbeda dan… spesial. Yesung merasa demikian meski Kyuhyun tak pernah mengatakannya secara gamblang. Dan, jika Kyuhyun memang sekedar ingin menjadi temannya, seharusnya namja itu hanya perlu mengatakan sejak awal.

“Suka?”

Kyuhyun bergumam sebagai tanggapan, lalu menggigit kecil leher Yesung hingga mengundang seruan kaget yang bersangkutan. Ia menjilat bagian yang ia gigit sebelum kembali mengecupnya—meninggalkan sebuah tanda yang orang katakan sebagai kepemilikan di sana.

“Ah… a-apa yang kau lakukan?”

“Meninggalkan jejak.”

Yesung merasa suhu tubuhnya naik dan menjadi panas, padahal ia yakin hujan masih turun dengan deras dan beberapa menit sebelumnya ia merinding dikarenakan hawa dingin yang ada. Ia juga dapat merasakan tangan Kyuhyun meraba-raba bagian tubuhnya—apa lagi sekarang?

Ia tak tahu apa maksud Kyuhyun, tapi Yesung merasa bahwa kini ia sedang berada di situasi yang tak aman. Semakin tak aman ketika merasakan tangan Kyuhyun menyusup masuk ke dalam seragamnya, melanjutkan kegiatan karena tahu takkan mendapat penolakan.

“Ummhh… Kyuhyun-ssi?” Yesung memejamkan mata. Kyuhyun memberikan sensasi aneh tersendiri baginya. “Bisa tolong singkirkan tanganmu?” pintanya sopan, tak mau Kyuhyun tersinggung atau salah paham; tak mau mood Kyuhyun kembali buruk.

“Kenapa aku harus?” tantang Kyuhyun seraya melepaskan kancing seragam Yesung satu persatu. Libidonya naik, namun ia tetap mempertahankan kewarasannya untuk sementara ini. Ia tahu Yesung mulai merasa resah—bagaimanapun juga mereka sama-sama lelaki yang memiliki hasrat.

Jika ia tak bisa menahan dirinya, Kyuhyun tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sebelum ia yakin dengan perasaannya sendiri, dan sebelum ia mendapatkan Yesung seutuhnya, ia hanya akan bermain dan menggoda sebagai hiburan semata.

Well, atau mungkin saja tidak. Yesung terlalu berharga untuk sekedar dijadikan hiburan.

Kedua tangannya melepaskan seragam Yesung dengan cepat, lalu menjatuhkannya ke bawah. Kyuhyun mengangkat tubuh Yesung dan menyandarkannya pada pintu mobil yang telah dikunci rapat, menatap pemuda yang menunduk itu dengan tatapan tak terartikan. Kulit Yesung sangat putih dan bersih, dipastikan dapat menggoda mata siapa saja—dan Kyuhyun bersyukur hanya ia yang melihatnya sekarang.

“Apa yang akan kau lakukan jika aku tak mau berhenti, hm?” Kyuhyun kembali mendekat, menyentuh wajah Yesung dan memaksa pemilik surai merah marun itu membalas tatapan matanya. Suara rinai hujan di luar ia abaikan, semua yang ada dalam pikirannya hanya Yesung seorang.

Yesung kembali menggigit bibirnya gugup, melirik ke arah mana pun selain wajah Kyuhyun. Tubuhnya tetap saja terasa panas meski tak ada lagi seragam yang melekat, dan ia belum tahu dengan pasti mengapa. Dan tentang pertanyaan Kyuhyun, apa yang harus ia lakukan?

Sang namja Cho menyeringai, mengecup singkat bibir kissable di hadapannya sebelum berkata, “Mulai sekarang kau milikku, Yesung-ah.”

#

Kim Heechul hanya dapat meringis mendapati Kyuhyun mengantar adiknya pulang di malam hari—melenceng jauh dari jam pulang sekolah. Ini salahnya karena mengenalkan Yesung pada Kyuhyun, namun karena pada dasarnya ia tahu dengan baik segala hal tentang Kyuhyun dan keluarganya, Heechul memilih untuk tak berpikir terlalu jauh.

“Seharusnya aku tak mengenalkan Yesung padamu. Dia bisa tertular berandalan nantinya.”

Kyuhyun mengerlingkan mata malas, mengabaikan celotehan Heechul yang sebenarnya cukup menusuk bagi manusia normal yang berperasaan. Ia mencuri pandang ke arah Yesung yang berdiri dengan seragam berantakan, rambut berantakan, dan mungkin pikiran yang tak kalah berantakan.

“Tapi menjadi anak yang terlalu baik juga tak bagus untuk jaman sekarang. Kurasa aku bisa membiarkan Yesung berada di bawah pengawasanmu, Kyu,” ucap Heechul setelah berpikir panjang—anak baik yang lugu pasti menjadi target penipuan dan tindakan negatif lain di luar sana. Dengan adanya Kyuhyun, ia yakin Yesung pasti lebih aman.

Heechul tak tahu kini di sampingnya, Yesung membulatkan mata tak terima.

“Ide bagus.” Kyuhyun menyunggingkan senyum miring, menahan senyumnya mengembang semakin lebar mendapati Yesung mengalihkan pandangan. “Aku pulang dulu, Hyung,” pamitnya singkat. Sebelum melajukan mobilnya, Kyuhyun membuka kaca dan berkata, “Yesung-ah, jangan lupa menggunakan syal besok.”

Mendengarnya, Heechul mengernyit tak mengerti. “Syal? Ah, mungkin karena bisa saja besok hujan kembali turun.” Ia mengajak Yesung masuk dan beristirahat, sedangkan dirinya memerintahkan seorang pelayan untuk menyiapkan makanan dan air hangat.

Yesung masuk ke dalam kamarnya dengan lemas—entahlah, ia hanya merasa lelah dan ingin segera terlelap. Seragamnya yang tak karuan ia lepas dan lemparkan sembarang arah, kemudian beralih menatap pantulan dirinya yang agak berbeda di cermin pada sudut kiri ruangan.

Ada banyak tanda aneh berwarna kemerahan di sekujur tubuhnya—Kyuhyun menyebutnya kissmark. Wajahnya kembali berubah warna menyerupai kepiting rebus mengingat apa yang Kyuhyun lakukan di mobil ketika menunggu hujan reda. Semua hal itu baru dan asing baginya.

Ia tak dapat mengelak dengan mengatakan bahwa apa yang Kyuhyun lakukan menyakitinya. Yesung tak merasa sakit atau apapun—ada sensasi aneh yang menyebabkan tubuhnya semakin panas tiap kali Kyuhyun meninggalkan tanda itu. Ia hanya dapat mengatakan bahwa rasanya memalukan ketika seseorang membuka pakaianmu dan mengecup sekujur tubuhmu tanpa rasa bersalah.

Yesung masih dihantui sejuta pertanyaan, tapi ia yakin bahwa sebenarnya, Kyuhyun bukanlah orang jahat seperti yang sempat ia pikirkan. Lagipula, mana mungkin kakaknya berteman dengan orang jahat? Mungkin Kyuhyun hanyalah orang baik yang susah menunjukkan sisi baiknya.

“Aku akan melakukan sesuatu yang takkan kau sukai jika sampai Heechul mengetahui ini.”

Mengingat nasihat terakhir Kyuhyun sebelum mereka berpisah, sekarang Yesung mengerti mengapa ia harus menggunakan syal esok paginya.

ToBeCont

So here it is the chapter 2. Enjoy it if you can^^ oh, let’s be friend! Follow me on twitter (I’ll follow you back), or you can ask me everything on ask.fm>< thank you!

50 thoughts on “One Kiss [Chapter 2]

  1. ini kyu bener” terlalu ‘jauh’
    mentang” yesung polos sesuka hati ngerape” yesung
    aduh heechul gatau apa kau salah nitipin dongsaeng..

  2. waduh yesung polos bgt…kyuhyun cari kesempatan dlm kesempitan…bahaya…..
    hati2 yesung…..
    lanjut y ak tunggu lanjutannya…

  3. Kyu pervert tingkat dewa dh but I like itu. Update kilat yah jgn kelman ga sabar nunggu chap selnjtnya.
    Yesung knp polos bgt sih jd org bkn sih kyu tmbh semangaat pgn mkn dia ‘n lg heecul kok bs sih ga curiga sm skl cb. Tp klo heecul tau kan jdnya ga ada kyusung pervert. Hahaaa..

  4. Yeye terlalu polos,, kyu’y terlalu pervert,,,hahah
    kyu kau terlalu jauh ‘menjamah,,,kenapa gag sekalian ja(looch?),,,
    Hahaha
    d tunggu updet’y yach chingu

  5. waahh..kyuusuungg..*histeris gaje*..
    Aku suka bngt pair yg satu ini..
    Sampe rasanya aku ingn mengikat mereka ber2 biar tetap saling memiliki..#plaks
    Jeongmal gomawo thor,,mari kita sebarkan virus Kyusung..*evillaugh*

    wahh Yeppa knp dirimu lugu nan polos bgtu??akibatnya tangan si Kyupil pun semakin jauh tersesat(?) ditubuhmu..
    Lanjut yaa thor..

    1. Saya juga suka KyuSung, tapi saya juga suka WonSung, YeMin, KyuMin, dan beberapa pair lainnya kkkk tapi ayo kita penuhi dunia fanfict dengan KyuSung!:D
      Kali ini edisi Innocent!Yesung>< gomawo~

  6. kyu jauhkan tanganmu dari yesungku 😛
    aq jadi merinding baca kyusung momentnya 🙂
    yesung kau terlalu polos hingga kyu pervet bebas menjamahmu
    pengin cepat liat kelanjutnya …
    thor update kilat yah *maksa
    keep writing 🙂

  7. Author-ssi..
    Kenap lma sekali updatenya -_-
    I’m waiting sooo long time for this chptr #lebay xD

    Whoooaa!!!
    Kyuuu!!
    Ka-kauu meracuni pikiran yesungku -_-
    Ah..
    Yesungg!!
    Kau jg terlalu polos -_-
    Heechul…. Saya rasa itu errr pilihan yg “kurang tepat” xD

  8. ckckckckckck
    kyu pervert..tiap da ksmptn dy slalu nyium2 yesung oppa..
    Huft…
    Aq jg pengen nyium yesung oppa#plak
    lanjut thor ga pake lama#maksabgt

  9. Aaaaahh gw lupa udah koment di chap 1 belum…kkk
    intinya gw reader baru dsini 🙂 bener2 baru 🙂
    Langsung tertarik ama nih ff gegara 2 tulisan.
    1.kyusung
    2.kiss
    hahahaha

    Aigooo kyu…. tubuh mlusY di bikin Batik??? Ckckck.. awas Lu macem2 ama Y gw laporin lu ke heechul^^

    Gw sukaaaaaa ff ini keseluruhan, ide, tulisan, bahasa… johahaeeee…kkk
    *mian byk omong hihi

    smoga next chap besok===>>wuuussshhh

    salam kenal dr Reader baru yang nyasar karena 2 tulisan tadi *bow

    1. Then, welcome^^ Terima kasih sudah menyempatkan mampir dan meninggalkan komentar><
      Silakan lapor ke Heechul sekarang! XD
      Gomawo^^ salam kenal juga Clouds_Addicted-ssi~

  10. , warning warning warning marning marning marning *lhoh O.O, hehehe oppaaa hati2 ama kyupil…. Dia manusia evil yg gx segen2 nerkam mangsanya, hahahaha

  11. Kyaa. . . *tutupkaki(?)
    KyuSung m0ment.na keren. . . Bkin perut nae geli xixixi. . . Encung polos beud sich. . . *toeldaguEncung bhkan ancman Kyupil pun dy tak peka . . .

    Kalo gtu mah, nae jga mau xium + menjamah tubuh.mu Kyaaa. . . #Plakk

    apdate kilat ne thor, fighting . . . ^^

  12. OMG!!! KYU MEMBUAT………….. ARRGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHH….
    yesungieku udah…. -uhukk-
    shiki~~~ hng~ disini kyu niatannya apa?/ jadi penasaran..
    apa bener suka n tertarik? atau cuma….
    okay mau next aja mungkin ada jawaban hahahaha….
    #hugs

  13. Baru nemuuuu…. Sukaaaaa….
    Lanjuuuuuttt…
    Yesung polos bgt ya. Itu si kyu dah naro stempel tnda kepemilikan aja di badan yesung. Gkkkk
    lanjuuttttt

  14. OMO! O,o
    kyuuu.. Kau sudah terlalu jauh ‘bertidak’.. Kkekeke~
    yesung oppa, kau benar2 trlalu polos..
    Hwaa.. Sukaaaa bgt ma kyusung moment’y.. 😀

  15. ahahahaha kyu pervet banget thor…..aku suka yeppa jadi karakter yang polos kaya gtu ^^
    lanjutkan ….aku suka,,aku suka…..owh ya aku minta Pswd nya ya thor ke twttr ku @figaAoi
    terimakasih

  16. .yesung kenapa polos bgt….
    .tp pertahankan lah kepolosan mu ya…
    .ha ha ha….(tawanista)..
    …….

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s