Speak Now: Mean

Speak Now

Track 6Mean [KyuSung/Canon]

[—All you gotta be is mean.]

.

.

Segalanya berubah begitu cepat tatkala Cho Kyuhyun bergabung dengan Super Junior, menggeser posisi Sungmin yang mana salah satu dari tiga penyanyi utama, juga merebut gelar maknae Ryeowook yang selalu dibanggakan mantan pemiliknya.

Yesung bukanlah member terkenal dengan banyak fans pada awalnya, namun ia tahu ia berada di posisi teraman berkat suaranya yang dipuji semua orang. Di saat member lain dipaksa menambah jadwal latihan, Yesung cukup menyandarkan punggung di sofa sambil menunggu latihan usai agar mereka bisa kembali ke dorm bersama (yang mana jarang ia lakukan, tentu saja ia lebih memilih untuk ikut berlatih bersama). Ia tak perlu mengejar apapun berkat bakat alaminya di bidang vokal—bahkan untuk hal dance, ia tak terlalu payah hingga harus mendapat latihan intensif seperti Ryeowook.

Zona aman Yesung mulai terancam ketika Cho Kyuhyun datang, menjadikan posisi miliknya menghadapi masalah-masalah kecil berujung malapetaka.

Di tahun-tahun berikutnya, kekhawatiran Yesung menjadi kenyataan. Kyuhyun berada di mana pun, di saat bersamaan ia mulai menghilang di mana pun pula. Maknae tak tampak seperti maknae itu gemar mengekorinya di segala bidang; jabatan penyanyi utama, pengisi soundtrack, musikal, variety show, dan sekarang… Drama?

Ingin rasanya Yesung menceburkan dirinya ke dasar laut—kenapa ia harus merasa tersaingi, terganggu, dan tak terima? Kyuhyun berhak melakukan apapun dan tak seharusnya ia, seorang hyung, merasa terintimidasi dan berambisi untuk mengalahkan seorang dongsaeng yang kadang tak tahu diri.

Sudah tak ada zona nyaman lagi. Yesung tahu ia tak lagi berada di posisi terbaik miliknya ketika ia berubah menjadi si pengejar, bukan sosok yang dikejar. Ketika ia terobsesi bekerja keras agar Kyuhyun tak bisa membuat posisinya lebih terancam dari ini, Yesung sadar ia sudah kalah di detik ia merasa terusik. Astaga, kenapa ia harus mengakui ini?

“Cho Kyuhyun…” Ia mendesis tanpa sadar, mengundang tatapan bingung si pemilik nama yang duduk di sebelahnya.

“Ya, Hyung?” Kyuhyun menunjukkan ekspresi ter-clueless yang ia miliki, mengambil keputusan bahwa ia salah dengar ketika Yesung tak kunjung menoleh. Ia memilih untuk menjentik dahi hyung-nya yang mengerut, disusul dengan kalimat, “Kau sudah tua, jangan mempercepat penuaanmu dengan kerutan seperti itu!”

Tatapan penuh kekesalan ditunjukkan yang lebih tua. Kyuhyun bersumpah dapat merasakan hawa dingin layaknya Yesung adalah pembunuh bayaran yang telah menemukan target. Dengan rendah hati, ia mengucap sepatah kata maaf menggunakan bahasa baku dan langsung menundukkan kepala—tak mau mencari masalah. Yesung dan sisi tempramentalnya yang sedang kumat adalah salah satu hal paling berbahaya di dunia.

Entah berapa detik telah berlalu, atau mungkin menit. Kyuhyun yang kembali sibuk dengan game di tangannya mendapati Yesung yang tak kunjung mengalihkan pandangan. Ia menggerutu, berbisik, “Ada apa sih…” Lalu mencoba kembali fokus pada game yang ia mainkan meski akhirnya gagal. Kyuhyun berakhir menatap sepasang mata sang Kim untuk melontarkan kalimat protes, namun berakhir bungkam.

Yesung memang tak memandangnya dengan tatapan bersahabat, tapi Kyuhyun mendapati dirinya terkunci di sana—memandangi sepasang onyx yang cukup menawan.

Di luar kendalinya, ia mencondongkan tubuh, mendekatkan wajahnya pada wajah si hyung bergolongan darah AB. Yesung sendiri terbelalak sebelum memejamkan mata erat, kemudian mendapati mata kanannya bertubrukan dengan… Bibir Kyuhyun?

Yang lebih muda melirik-lirik gugup, cemas akan wajahnya yang berkemungkinan babak belur akibat kekerasan yang bisa terjadi kapan saja. Tapi tak ada kekerasan. Tak ada pula sepasang onyx yang sebelumnya ia jadikan pusat pandangan. Kyuhyun menepuk pelan pipi Yesung, cara mudah memerintahkan sang hyung untuk membuka mata. “Jangan memandangiku, Hyung. Itu akibatnya jika kau melakukannya.”

Ah, selain pengusik posisi amannya, Kyuhyun jugalah pengusik emosinya. Yesung menggigit bibir bawahnya sebelum berpura-pura sibuk dengan ponsel yang sempat terabaikan. Semua yang dilakukan dongsaeng-nya itu memang kejam—dalam arti kata tertentu, tentunya.

FIN

Credit title: Taylor Swift’s Third Album – Speak Now; Mean

2 thoughts on “Speak Now: Mean

  1. Suka sekali dengan cara menceritakannya. Penulis menceritakan kedua tokoh utama sebagai ‘laki-laki’, tanpa harus mengubah salah satunya menjadi pihak ‘perempuan’ yang biasanya digunakan dalam FanFiction couple ini.

    Caranya menceritakan emosi yang lebih tua juga bagus. Setau saya selama jadi fansnya, orang satu ini memang seram jika sedang marah. Jadi keputusan Penulis untuk mengarahkan tokoh yang lebih muda untuk tidak berurusan dengan sisi ’emosional’ Hyung nya benar2 terkesan seperti adegan nyata.

    Dan poin paling penting, inti cerita ini adalah yang saya rasakan sebagai fans tokoh yang lebih tua. Merasa si Maknae merebut satu per satu gelar kebanggaan Hyung nya. Di dunia nyata, jelas tokoh yang lebih tua ini selalu mendukung Maknae kesayangannya. Tapi kita tidak tahu apa yang ada di dalam hatinya. Bukan tidak mungkin pertentangan seperti ini berkecamuk di dalam dirinya.

    Intinya saya suka cara Penulis menggambarkan situasi dan gejolak pertentangan yang dirasakan kedua tokoh.^^

    1. Terima kasih banyak atas komentarnya hihi. Sudah lama tidak ada yang mampir meninggalkan komentar di wp saya (efek satu tahun ditinggalkan lol) dan sekalinya ada, menyenangkan sekali mendapatkan komentar panjang lebar yang bisa menimbulkan rasa percaya diri^^
      Membuat tokoh in character memang sulit, mungkin karena itu sering kali terjadi ooc. Untuk boys love, terutama—jangankan in character, in gender saja pusing tujuh keliling:( syukurlah jika kali ini saya memberikan karakterisasi yang dipandang cukup mirip dengan tokohnya kkkk

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s